
LIVERPOOL – Dua pekan terakhir, menjadi pertandingan tersulit yang harus dilalui oleh Liverpool. Setelah sempat leading di papan klasemen Premier League, The Reds harus takluk dari Chelsea dan bermain imbang kontra Crystal Palace.
Praktis, dengan hasil itu Liverpool harus merelakan gelar Premier League yang sudah dekat menjadi milik Manchester City. Ya, skuad arahan Manuel Pellegrini itu mampu memanfaatkan situasi di saat Liverpool lengah.
Dari dua partai itu, ada kejadian yang cukup menjadi perbincangan hangat. Kejadian di mana Luis Suarez menangis saat Liverpool harus bermain imbang 3-3 kontra Palace. Banyak tanggapan positif maupun negatif yang menghampiri Suarez usai laga berakhir.
Namun, usut punya usut, mengapa Suarez tak kuasa meneteskan air mata, karena dirinya merasa frustasi dengan hasil tersebut.
“Saya sangat marah dan frustasi. Itulah mengapa saya menutupi wajah saya,” ujar Suarez seperti disadur Sky Sports, Kamis (15/5/2014).
“Titik negatif musim ini adalah bahwa kami memiliki kesempatan meraih gelar begitu dekat. Ketika memulai musim ini, target kami adalah empat besar. Kami mampu selesai di peringkat dua Premier League itu sangat luar biasa dan kami kembali ke Liga Champions,” papar Suarez.
Pemain berjuluk El Pistolero itu juga menganggap, kekalahan yang diderita Liverpool saat mengalahkan Chelsea hanya karena faktor kurang beruntung semata.
“Saya pikir kekurangan kami saat dikalahkan Chelsea adalah karena kurang beruntung. Kami juga tidak fokus untuk menciptakan peluang,” tuntasnya.
0 komentar:
Posting Komentar